Lezat
Oleh Ronny Bhayuda · 5 menit yang lalu
Ada tawon madu g bs lepas terjebak kaca jendela.
Kujulurkan ujung jariku, dan ia merambat.
Kubawa ia keluar n q tiup agar terbang pulang kesarangnya.
Ehh,, malah jatuh.
Kuambil lg n q tiup lagi, yaahhh,,, jatuh lagi.
Lapar x ya,,
Kuambilkan gula merah n q kasihkan,
Waduhhh,,, lahapnya.
Sejenak kemudian,, sayapnya bergetar lirih,
Makin lama makin kencang, dan...
akhirnya bs terbang lagi.
Aq pikir,, betapa senangnya ia.
Mudah-mudahan ia selamat.
Bertemu orang tuanya, kakak, adiksnya, kakek, nenek n sodarasnya.
Dan tentunya
Sang Ratu.
Indahnya,,,,,,,,,,,,,,
Leceh
Oleh Ronny Bhayuda · Sabtu
Katakan saja yang kau ingin,
Itu kan membuatku senang.
Katakan saja yang kau mau,
Itu kan membuatku kuat.
Berteriaklah sekuatmu,
Itu kan mendewasakanku.
Kerna ku tau,,,
Dan
Ku percaya.
Kekasihku tak kan memberikan aq,
pada
cacing tanah.
Gambaran Wujud Kemaha Esa-an Allah
Oleh Ronny Bhayuda · 08 September 2010
Lebaran kali ini ada catatan tersendiri buat q.
Kurang lebih 80 jt-an masyarakat di Negri ini sudah menggunakn internet. Jejaring sosial saat ini yang terpopuler adalah fb.
Kita bisa lihat disemua halaman masings account, mereka saling berhubungan, berkomunikasi dan saling menyukai dengan memberikan tanda jempolnya kepada semua orang. Indah sekali rasanya melihat jempol-jempol yang teracung dengan ikhlas sedemikian banyaknya.
Terasa ada makna yang dalam di jempol-jempol itu. Makna ke Maha Esa-an Allah yang dituangkan di rumus sidik jari jempol yang selalu berbeda disetiap manusia. Hanya selebar ibu jari dengan milyaran manusia tidak ada yang identik. Ini hanya sebagian yang teramat kecil gambaran yang ditunjukkan kepada manusia sebagai kajian atas ke serba Maha-anNya. Maha diatas segala Maha Engkau ya Allah. Terima kasih Tuhanku atas semuanya ini.
Amin,,,,,
Untuk teman-teman semuanya tanpa kecuali,
Selamat Idhul Fitri, mohon maaf lahir bathin.
Ibuku Pertiwi
Oleh Ronny Bhayuda · 17 Agustus 2010
Ibu pertiwiku yang sedang sakit tapi bahagia.
Hari ini genap 65 tahun usiamu yang tak pernah lepas dari derita.
Engkau selalu berusaha untuk rela demi mengemban amanahmu.
Setiap detik dan nafas-mu tak lepas dari rintihan kesakitan,
ditengah-tengah umbaran nafsu anak-anakmu
Tapi engkau masih mampu untuk tetap tersenyum.
Senyum ikhlasmu memberikan makna sebagai pelajaran bagi anak-anakmu.
Dipangkuanmu, tak terputus engkau selalu berharap.
Segeralah dewasa anak-anakku.
Ibuku..., maafkanlah anak-anakmu yang nakal ini ya?!
Aku selalu mencintaimu.
Bukan Aku...!!!
Oleh Ronny Bhayuda · 23 Juli 2010
Jika diri ini senang, kata mereka itu bukan Aku.
Jika diri ini bahagia, kata mereka itu juga bukan Aku.
Jika diri ini damai, kata mereka itu bukan Aku.
Jika diri ini sejahtera, kata mereka itu juga bukan Aku.
Jika diri ini ikhlas, kata mereka itu juga bukan Aku.
Jika diri ini pasrah, itupun kata mereka juga bukan Aku.
Aku tahu mereka benar.
Aku tahu mereka benar-benar mengerti.
Mengerti dalam arti yang sesungguhnya.
Bahwa diri ini bukanlah Aku.
aku bukanlah AKU...!!!
Yang mana,,,??!!!
Oleh Ronny Bhayuda · 06 Juli 2010
Yang mana yang Anda mau,,,?
Hanya menerima,,,?
Hanya sekedar meraih,,,?
Atau mencapai yang diinginkan,,,???
Yang mana,,,??!!!
Oleh Ronny Bhayuda · 03 Juli 2010
Yang mana yang Anda mau,,,?
Yang diberikan..?
Yang digantung...?
Atau Yang dijanjikan....???
Diri ini
Oleh Ronny Bhayuda · 06 Juli 2010
Terlalu lemah diri ini untuk mengendalikan kesombongan.
Terlalu lemah diri ini untuk mengendalikan keangkuhan. Terlalu lemah diri ini untuk mengendalikan keserakahan.
Terlalu lemah diri ini untuk mengendalikan kemunafikan.
Terlalu lemah diri ini untuk mengendalikan nafsu duniawi.
Terlalu lemah diri ini untuk mengendalikan nafsu ragawi.
Merasa begitu perkasa diri ini untuk mengaku lemah.
Merasa begitu kuat diri ini untuk mengaku tak berdaya.
Merasa begitu pintar diri ini untuk mengaku bodoh.
Merasa begitu benar diri ini untuk mengaku salah.
Merasa begitu suci diri ini untuk mengaku kotor.
Merasa begitu naif diri ini untuk mengaku yang sesungguhnya.
Siapakah sesungguhnya aku ini.....,
Aku bukanlah siapa-siapa.
Aku adalah Yang Maha AKU...!
Diri ini hanya hamba atas kehendakNya.
Yang berusaha mendekat,
Bukan karena azabNya,
Juga bukan karena janj-janjiNya...!
Hanya semata karena ingin selalu bersamaNya.
Oleh Ronny Bhayuda · 5 menit yang lalu
Ada tawon madu g bs lepas terjebak kaca jendela.
Kujulurkan ujung jariku, dan ia merambat.
Kubawa ia keluar n q tiup agar terbang pulang kesarangnya.
Ehh,, malah jatuh.
Kuambil lg n q tiup lagi, yaahhh,,, jatuh lagi.
Lapar x ya,,
Kuambilkan gula merah n q kasihkan,
Waduhhh,,, lahapnya.
Sejenak kemudian,, sayapnya bergetar lirih,
Makin lama makin kencang, dan...
akhirnya bs terbang lagi.
Aq pikir,, betapa senangnya ia.
Mudah-mudahan ia selamat.
Bertemu orang tuanya, kakak, adiksnya, kakek, nenek n sodarasnya.
Dan tentunya
Sang Ratu.
Indahnya,,,,,,,,,,,,,,
Leceh
Oleh Ronny Bhayuda · Sabtu
Katakan saja yang kau ingin,
Itu kan membuatku senang.
Katakan saja yang kau mau,
Itu kan membuatku kuat.
Berteriaklah sekuatmu,
Itu kan mendewasakanku.
Kerna ku tau,,,
Dan
Ku percaya.
Kekasihku tak kan memberikan aq,
pada
cacing tanah.
Gambaran Wujud Kemaha Esa-an Allah
Oleh Ronny Bhayuda · 08 September 2010
Lebaran kali ini ada catatan tersendiri buat q.
Kurang lebih 80 jt-an masyarakat di Negri ini sudah menggunakn internet. Jejaring sosial saat ini yang terpopuler adalah fb.
Kita bisa lihat disemua halaman masings account, mereka saling berhubungan, berkomunikasi dan saling menyukai dengan memberikan tanda jempolnya kepada semua orang. Indah sekali rasanya melihat jempol-jempol yang teracung dengan ikhlas sedemikian banyaknya.
Terasa ada makna yang dalam di jempol-jempol itu. Makna ke Maha Esa-an Allah yang dituangkan di rumus sidik jari jempol yang selalu berbeda disetiap manusia. Hanya selebar ibu jari dengan milyaran manusia tidak ada yang identik. Ini hanya sebagian yang teramat kecil gambaran yang ditunjukkan kepada manusia sebagai kajian atas ke serba Maha-anNya. Maha diatas segala Maha Engkau ya Allah. Terima kasih Tuhanku atas semuanya ini.
Amin,,,,,
Untuk teman-teman semuanya tanpa kecuali,
Selamat Idhul Fitri, mohon maaf lahir bathin.
Ibuku Pertiwi
Oleh Ronny Bhayuda · 17 Agustus 2010
Ibu pertiwiku yang sedang sakit tapi bahagia.
Hari ini genap 65 tahun usiamu yang tak pernah lepas dari derita.
Engkau selalu berusaha untuk rela demi mengemban amanahmu.
Setiap detik dan nafas-mu tak lepas dari rintihan kesakitan,
ditengah-tengah umbaran nafsu anak-anakmu
Tapi engkau masih mampu untuk tetap tersenyum.
Senyum ikhlasmu memberikan makna sebagai pelajaran bagi anak-anakmu.
Dipangkuanmu, tak terputus engkau selalu berharap.
Segeralah dewasa anak-anakku.
Ibuku..., maafkanlah anak-anakmu yang nakal ini ya?!
Aku selalu mencintaimu.
Bukan Aku...!!!
Oleh Ronny Bhayuda · 23 Juli 2010
Jika diri ini senang, kata mereka itu bukan Aku.
Jika diri ini bahagia, kata mereka itu juga bukan Aku.
Jika diri ini damai, kata mereka itu bukan Aku.
Jika diri ini sejahtera, kata mereka itu juga bukan Aku.
Jika diri ini ikhlas, kata mereka itu juga bukan Aku.
Jika diri ini pasrah, itupun kata mereka juga bukan Aku.
Aku tahu mereka benar.
Aku tahu mereka benar-benar mengerti.
Mengerti dalam arti yang sesungguhnya.
Bahwa diri ini bukanlah Aku.
aku bukanlah AKU...!!!
Yang mana,,,??!!!
Oleh Ronny Bhayuda · 06 Juli 2010
Yang mana yang Anda mau,,,?
Hanya menerima,,,?
Hanya sekedar meraih,,,?
Atau mencapai yang diinginkan,,,???
Yang mana,,,??!!!
Oleh Ronny Bhayuda · 03 Juli 2010
Yang mana yang Anda mau,,,?
Yang diberikan..?
Yang digantung...?
Atau Yang dijanjikan....???
Diri ini
Oleh Ronny Bhayuda · 06 Juli 2010
Terlalu lemah diri ini untuk mengendalikan kesombongan.
Terlalu lemah diri ini untuk mengendalikan keangkuhan. Terlalu lemah diri ini untuk mengendalikan keserakahan.
Terlalu lemah diri ini untuk mengendalikan kemunafikan.
Terlalu lemah diri ini untuk mengendalikan nafsu duniawi.
Terlalu lemah diri ini untuk mengendalikan nafsu ragawi.
Merasa begitu perkasa diri ini untuk mengaku lemah.
Merasa begitu kuat diri ini untuk mengaku tak berdaya.
Merasa begitu pintar diri ini untuk mengaku bodoh.
Merasa begitu benar diri ini untuk mengaku salah.
Merasa begitu suci diri ini untuk mengaku kotor.
Merasa begitu naif diri ini untuk mengaku yang sesungguhnya.
Siapakah sesungguhnya aku ini.....,
Aku bukanlah siapa-siapa.
Aku adalah Yang Maha AKU...!
Diri ini hanya hamba atas kehendakNya.
Yang berusaha mendekat,
Bukan karena azabNya,
Juga bukan karena janj-janjiNya...!
Hanya semata karena ingin selalu bersamaNya.